Prihatin Kasus DBD, Senen Maryono Minta Masyarakat Gencarkan PSN

oleh
oleh
Anggota Komisi C DPRD SIntang, Senen Maryono

SINTANG,KN—Jumlah kasus penderita Demam Berdarah Dengoe (DBD) di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, masih belum menunjukan penurunan. Setiap bulannya, kasusnya cenderung naik meski tingkat kesembuhan pasien meningkat.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, kenaikan kasus mulai terjadi sejak Juni 2023. Dari 32 kasus naik menjadi 46 pada bulan Juli. Angka ini naik dua kali lipat menjadi 80 kasus bulan Agustus dan meningkat lagi 117 kasus bulan November. Sementara pada bulan Oktober hingga tanggal 22, angkanya sudah 87 kasus.

Sepanjang Januar-Oktober, sudah 8 orang yang meninggal dunia akibat gigitan nyamuk aydes aygipty ini. Namun, hingga saat ini pemerintah Kabupaten Sintang, belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.

Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Senen Maryono mengaku prihatin dengan banyaknya kasus DBD di Sintang. Menurutnya, hal ini menandakan bahwa masyarakat belum gencar melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

“Kasusnya belum turun. Oleh sebab itu kita harus waspada. Masyarakat wajib melakukan pemberatasan sarang nyamuk. Menutup, menguras tempat yang berpotensi jadi tempat jentik nyamuk.  Jaga lingkungan  rumah bersih,” ujar Senen Maryono.

Senen Maryono enggan berkomentar atau member saran terkait dengan belumnya pemerintah menetapkan KLB. Dia yakin, ada alasan kenapa KLB belum ditetapkan.

“ Ini tentu dari pihak pemerintah lebih paham kenapa belum ditetapkan  KLB DBD. Saya belum beri masukan takut keliru. Dan setahu saya di kalbar belum ada yang ditetapkan sebagai KLB. Namun intinya langkah mendasar PHBS. lingkungan sekolah kalau ada obat fogging ya di fogging lebih bagus,” kata Senen.