SINTANG,KN—Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Senen Maryono mengakui bahwa Sintang masih cukup banyak kekurangan guru untuk mengajar di sekolah. Hal ini disebabkan minimnya kuota penerimaan pegawai dan banyaknya jumlah guru yang pensiun.
Selain itu, kebijakan pemerintah dengan dibukanya seleksi penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bukan menambah jumlah guru. Hanya mengangkat status guru kontrak menjadi pegawai pemerintah.
“Makanya pengangkatan P3K guru mendapat perioritas karena yang tahun kemarin lulus 600 an, nanti tambah lagi penerimaan yang baru ini untuk mengatasi kekurangan tadi. P3K ini, sebenarnya tidak menambah guru, karena guru kontrak yang diangkat. Sementara yang jumlah guru kurang banyak,” kata mantan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, ini.
Pada seleksi penerimaan P3K tahun 2023, Pemkab Sintang memang telah mengusulkan kebutuhan formasi guru lebih banyak dibandingkan formasi lain. Pada tahun sebelumnya, juga sama.
Guru selalu menjadi perioritas pertama, setelah itu tenaga kesehatan dan teknis.
Pada tahun 2023. Formasi guru diusulkan 1000, namun yang disetujui oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) hanya 710. Sisanya: 227 tenaga kesehatan dan 44 teknis.
Senen Maryono berharap, meski tidak berpengaruh terhadap penambahan jumlah guru di Sintang, penerimaan P3K ini dapat memberikan kesejahteraan bagi para guru honorer atau kontrak daerah, sehingga bisa memacu motivasi untuk terus mengabdi, terutama guru yang bertugas di daerah terpencil. Oleh sebab itu, politisi Partai Amanat Persatuan (PAN) ini berharap, guru yang sudah lama mengabdi dan bertugas di pedalaman mendapatkan perioritas.
“Kita berharap penerimaan P3K diharapkan memberikan kelulusan sesuai dengan aturan yang ada dengan memperioritaskan putra putri daerah yang sudah lama mengabdi,” harap Senen.